Senin, 24 Mei 2010

Penyelesaian Masalah pada Analisa Sistem

Analisa system SANGAT BERGUNA ketika kita menghadapi masalah dan mencari jalan penyelesaiannya. 
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah :
1. Deskripsikan system
2. Identifikasikan masalah
3. Cek pada sub system atau interaksi antar sub system.

Masalah ada disitu. Selesaikan masalah itu, maka masalah selesai. 

 Langkah penyelesaian diatas berlaku untuk semua hal yang dipandang sebagai system, selama itu buatan manusia. Tahap pertama, deskripsi system sudah dijelaskan pada point sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana melakukan identifikasi masalah. Masalah dapat diidentidikasi dengan cara :
Cek tujuan system, apakah telah tercapai ? Lingkungan ikut mempengaruhi tujuan.
Note : Ada ungkapan “menemukan masalah adalah 50% dari penyelesaian masalah. Solusi adalah 50% sisanya”. Sangat sering orang melakukan kesalahan mengidentifikasi masalah.
Kesalahan identifikasi masalah akan menimbulkan kesalahan solusi, dan hasilnya: masalah tidak terselesaikan.
Mari kita simulasikan contoh yang telah diuraikan sebelumnya.
  •  Kursi sederhana
Tujuan kursi adalah: sebagai tempat duduk Misalkanlah kita membuat kursi dengan ukuran kecil. Ketika
lingkungannya adalah anak-anak sebagai pengguna kursi itu, maka kursi itu sudah memenuhi tujuannya (alias tidak ada masalah).  
Tetapi ketika lingkungannya adalah orang dewasa, maka kursi tersebut tidak memenuhi tujuannya karena :
-  Kursi tidak cukup (tidak nyaman) diduduki
-  Jika diduduki, kursi hancur / rusak

Setelah identifikasi masalah, untuk menyelesaikan masalah maka yang kita lakukan adalah :
Cek pada sub system atau  interaksi antar sub system.Masalah ada disitu. Selesaikan masalah itu, maka
masalah selesai.

Subsystem kursi adalah 4 kaki dan 1 alas. Sedangkan interaksi adalah pertemuan 4 kaki dan alas. 
Pertama kita cek pada subsystem. Apakah kaki dan alas meja dibuat dari bahan yang cukup kokoh? Bayangkan jika kaki dan alas meja dibuat dari gabus atau kertas karton, begitu diduduki jelas langsung hancur. 
Note : Dalam situasi yang lebih real, perbedaan bahan antara kayu, plastik dan besi bisa jadi berpengaruh terhadap tercapainya tujuan.
Seandainya jenis bahan tidak bermasalah, apakah ukuran subsystem sudah sesuai? Bayangkan jika kursi dengan alas duduk hanya seukuran 10 x 10 cm. Bayangkan pula jika ukuran kaki kursi masing-masing 10 cm. Atau 4 kaki dengan ukuran berbeda-beda : 10 cm, 15 cm, 30 cm, dan 50 cm. 
Note: jenis bahan dan  ukuran adalah parameter sederhana untuk menganalisa sub system. Masih banyak parameter lain yang dapat digunakan untuk menganalisa, tergantung subsystem yang akan dianalisa.
Jika kita menemukan masalah pada subsystem, maka perbaiki subsystem itu. Maka masalah akan terpecahkan. Jika masalah masih tidak terpecahkan / tidak ada masalah pada subsystem, maka langkah berikutnya adalah : Cek interaksi antar subsystem. 
Interaksi system kursi ini adalah pertemuan antara 4 kaki dan 1 alas
Dari sini kita bisa melihat: meskipun subsystem sudah bagus, jika interaksi antar subsystemnya tidak tepat, maka system akan bermasalah.
Untuk menyelesaikan masalah, maka tinggal perbaiki interaksi antar subsystem. 
Setelah memahami pola analisa ini, bayangkan masalah yang bisa muncul pada meja dan solusinya.



Artikel yang berhubungan :

1 komentar:

bento mengatakan...

masalah keluarga bisa di selesaikan gak gan?

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Sistem Informasi Managemen. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan